Bagi Nurfa, keputusan untuk menjadi pengguna produk Apple, baik laptop maupun ponselnya, bukan sekadar mengikuti tren atau hanya FoMO saja, tetapi berdasarkan pertimbangan yang matang. Ia mengatakan bahwa MacBook memiliki banyak keuntungan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Tidak hanya itu, penggunaan MacBook juga memberikan dampak positif pada semangat belajarnya Nurfa. Ia merasa lebih percaya diri saat menggunakan perangkat tersebut, baik di ruang kelas, perpustakaan, maupun ketika belajar ataupun berkolaborasi dengan teman-temanya. "Dengan MacBook, saya merasa lebih termotivasi dan efisien. Rasanya seperti punya asisten pribadi yang selalu siap membantu setiap waktu, sistem kerjanya pun cepat, tidak lemot," tambahnya.
Fenomena ini mencerminkan bagaimana teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan mahasiswa modern. Tidak hanya sebagai alat untuk menyelesaikan tugas, perangkat seperti MacBook juga memberikan pengalaman belajar yang lebih menyenangkan dan efektif.
Sumber: Dokumentasi Mahasiswa Universiti Utara Malaysia (Minggu, 25 November 2024).
Banyak mahasiswa lain yang mengikuti jejak Nurfa, menjadikan MacBook bukan hanya alat teknologi, tetapi juga sebagai simbol gaya hidup dan produktivitas di era digital. Tren seperti ini menunjukkan bahwa teknologi yang tepat bisa meningkatkan semangat belajar, kepercayaan diri, dan efisiensi, sekaligus mengubah cara mahasiswa menjalani kehidupan akademik mereka.
Apakah kamu juga mahasiswa pengguna Apple?
Mahasiswa Pengguna Apple yang hanya Simbol Status atau Alat Produktivitas?
Tapi, apapun alat pendukung belajarmu, semoga semangat belajarnya terus perlahan meningkat, ya!
0 Komentar